Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sedikit Ceritaku di Asrama 4 Pemondokan Wajib Asrama 2 Bulan Ma’had Al-Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin 2019

PG : @ardiyanfikrianoor
Tepat awal bulan aku menginjakkan kaki ku, menetapkan niat agar menetap pada tempat yang tidak asing pada pendengaranku yaitu “asrama”. Penjara suci bagi seseorang, pada asrama hidup seseorang akan terbatas pada aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Ketetetapan itu akan membatasi diri, namun kegiatan-kegiatan dalam asrama sangat bermanfaat, menuntun pada kebaikan.

Kehidupan yang kusangka akan banyak menyusahkan ku untuk kegiatan mendatang tetapi pemikiran ku hancur seketika ketika aku mengetahui isi-isi dan aturan yang ada di dalamnya.

Aku sempat kaget ketika semua mahasantri yang ada di asrama di bangunkan pukul 03.30 oleh seorang Musyrif pembimbing lorongku (Fathul Rabbani) yaitu Kak A. Rirqi Mubarak Ansor untuk bersiap-siap sholat tahajud. Padahal badan ini masih sangat berat untuk berdiri, mata masih berat untuk dibuka, lalu ku pejamkan mata ini sebentar dan itu menjadi salah satu kenikmatan yang luar biasa bagiku, yaa walaupun terkadang kupejamkan sampai kebablasan hingga tersungkur tertidur. 

Sebelum aku masuk asrama, ku kira kegiatan di dalamnya monoton hanya berisi pengajian quran dan selalu diatur oleh keamanan yang sangat tidak menyenangkan tapi fakta berkata lain. Kegiatan di asrama sangat bervariasi, dari pengajiannya yang membahas fiqih, tauhid, akhlak, hadis, Islam & wawasan kebangsaan, musyawarah & yang tidak ketinggalan pelaksanaan kebersihan.

Dua bulan untuk bekal seumur hidup, aku ucapkan terimakasih kepada Murabbi Rizali Fansuri yang selalu mengingatkan kami ketika ada pelanggaran, sabar ketika kami melakukan kesalahan yang sama, juga membuat kami tertawa kembali dengan beberapa kisah yang menakjubakan.

Kemudian, musyrifnya yang selalu memperhatikan mahasantri (mahasantri saja diperhatikan, apalagi ….). Mereka yang rela menyisihkan waktu istirahatnya untuk membimbing mahasantri dengan pengawasan murobbi dalam setiap kegiatan di asrama. Para musyrif tidak hanya mengatur, memerintah mahasantri saja namun mereka memberikan contoh, ikut melaksanakan apa yang mereka perintahkan kepada mahasantri. 

Terimakasih kepada jajaran dewan musyrif, yang telah membimbing kami selama dua bulan. Ini yang akan aku ingat, musyrif kiki membangunkan kami tahajud, musyrif Rafi & Musyrif Hudrin menjaga kemanan & ketertiban asrama 4, Musyrif Efendi bertindak mengenai perlengkapan asrama, guru Adit memimpin tadarus Al-Quran & melantunkan syair-syair sholawat, Kak Sholahuddin yang sering mengabsen mahasantri di dampingi oleh kak Muhajir dalam kemahasantrian, kak Fikri mengatasi masalah mahasantri di sekre, kak Fauzi di bendahara & menjaga koperasi, kak Syaiful Hamdi seksi kebersihan yang tak lelah mengecek lorong di lantai 3 (Fathul Rabbani & Fathul Bari), dan tak lupa artis musyrif idola mahasantri tahap 2 yaitu kak Mansyar… eh kak Mansyur yang selalu mengingatkan mengenai kebersihan asrama.  

sedikit catatanku,
Asrama bagiku bukan hanya sebuah kata yang berasal dari enam huruf hingga membentuk kata. bukan juga sebatas tempat bersandar karena  lelahnya kuliah, menaruh pakaian kotor, menaruh buku-buku kuliah. bagiku ia adalah tempat membina diri terhadap peraturan di dalamnya. ia adalah kebersamaan dan kekeluargaan.

Fathul Rabbani
Fathul Bari
Fathul Majid


Fathul Mu'in

Fathul Qadir

Berikan beberapa kata tentang asrama, dikolom komentar

4 komentar untuk "Sedikit Ceritaku di Asrama 4 Pemondokan Wajib Asrama 2 Bulan Ma’had Al-Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin 2019"