Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Teks Ceramah Tentang Pemuda Masa Kini Oleh Muhammad Ransyah

 Assalamu’alaikum wr wb.

Alhamdulillahilladzii ja'ala Al insana Kholifah, Assalatu wassalamu ala rasulillah Muhammad Ibni Abdillah, am ba'du.

Diantara Beribu rantai kata, hanya satu yang bersenja, tiada tara dan tiada dua, kata Puja selalu tersanjung untuk Allah Azza wa Jalla. Shalawat dan salam semoga selalu tetap tercurahkan kepada junjungan alam, habib tertinggi, doktornya-doctor, profesornya-profesor, jenderalnya-jenderal, presidennya-presiden, sebagai seorang  yg paling sukses diseluruh dunia, yg bernama Muhammad saw.

Diantara Beribu cahaya hanya satu yang bersinar, wahai dewan Hakim yang arif dan bijaksana, tintah kejujuranmu sangat berharga, semoga dibalas oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Amin ya Allah ya Rabbal Alamin.

Saudaraku sebangsa seagama seakidah dan setanah air, yang dimuliakan oleh Allah swt.

Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan dan tantangan, masa muda adalah masa yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, dan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang kuat, masa muda pendengaran masih akurat, masa muda penglihatan masih tepat dan masa muda wajah cantik mengkilat walaupun sedikit berjerawat. 

Maka dari itu, izinkan pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan sebuah tausiah yang bertemakan “Pemuda Masa Kini”.

Dengan landasan QS. Al-Kahfi  ayat 13

نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَاَهُمۡ بِالۡحَـقِّ‌ اِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ اٰمَنُوۡا بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنٰهُمۡ هُدًى‌ۖ

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk  mereka petunjuk.

Dari ayat di atas dapatlah kita mengambil pengertian bahwa kita sebagai generasi muda adalah generasi penerus bangsa, kader bangsa, kader masyarakat, dan kader keluarga. Sementara itu,  kita masih banyak  melihat para generasi muda pada zaman sekarang  lebih suka dengan kesenangan, hura-hura, mereka sering berbuat keonaran dan keributan, minum-minuman keras, malam bergadang siang tidur-tiduran, baca Al-Qur’an ditinggalkan baca komik diutamakan, shalat ia tinggalkan nonton film jadi kesenangan, waktu terbuang sia-sia, dan kesempatan terbuang begitu saja. Untuk memotivasi jiwa para pemuda bangsa Indonesia, maka sebagaimana kalimat dari Ir. Soekarno yang berbunyi  “ Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut sumeru dari akarnya. Beri aku sepeuluh pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia”. 

Oleh sebab itu Islam menawarkan solusi untuk keseimbangan kehidupan itu melalui sumber utama yang sempurna yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw, sebab Islam telah membuktikan akan kecermerlangan Madinah al-Munawwarah dengan Al-Qur’an dan sunnah sebagai parameter Negara.

Lalu bagaimana pemuda masa kini  sebagai penerus bangsa hadirin?

Jawabannya adalah sebagaimana sebuah ungkapan Arab mengatakan “Syubbanul yaum rijaalul ghod”  Pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan, oleh karena itu pada zaman sekarang, sebagai pemuda harus mampu menjadi pelopor bukan pengekor, pemuda sekarang harus berjiwa Qur’ani dan jangan sampai menjadi budak zaman, karna seorang pujangga mesir Syekh Mustafa Al-Ghalayani pernah menuturkan “Inna fii yadi syubban amrol ummah wa fii aqdamiha hayataha”  sesungguhnya ditangan para pemudalah maju dan mundurnya suatu perkara bangsa dan agama. Dengan demikian semoga kita semua terhindar dari sifat tercela, dan kita menjadi pemuda yang unggul, inovatif dan berjiwa Al-Qur;an. 

Hadirin Rahimakumullah

Dari uraian yang telah saya sampaikan, dapat disimpulkan, gunakanlah waktu muda kita sebaik mungkin, karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah bisa dikembalikan lagi, masa sekarang hingga masa akan datang, dan jangan biarkan waktu kita kosong tanpa aktivitas yang bermanfaat.

Kiranya hanya ini yang dapat saya sampaikan, kesalahan kekhilafannya mohon dimaafkan, aakhirul kalam wabillahi taufik wal hidayah warridho wal inayah.

Wassalamu’alaikum wr wb.

2 komentar untuk "Contoh Teks Ceramah Tentang Pemuda Masa Kini Oleh Muhammad Ransyah"