Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengajian Halal Bi Halal di Desa Batu Meranti bersama Ustadz Khoiruddin dari Pagatan-Masjid Al-Hidayah

Selamat Datang di Blog Ardiyan Fikrianoor, sedikit memberitakan mengenai pengajian Halal Bi Halal di Desa ku Tercinta
Assalamu’alaikum Wr Wb
Bismillahirrahmaanirrohiim

Batu Meranti, Sungai Loban, Tanah bumbu , 09 Juni 2019. Bertempat pada masjid Al-Hidayah yaitu dalam rangka Halal Bi Halal yang diikuti oleh lapisan masyarakat desa Batu Meranti, juga di hadiri oleh kepala desa Batu Meranti yaitu Bapak Nurdin.

Acara Halal Bi Halal ini di ketuai oleh bapak Saring yang melopori masyarakat sekitar dan remaja masjid  desa Batu Meranti untuk mengadakan acara tahunan tersebut.

Pengajian ini rutin diadakan guna sebagai sarana untuk meningkatkan iman dan taqwa masyarakat desa Batu Meranti serta menyambung tali silaturrahmi antar masyarakat.

Dengan inti acara yaitu pengajian / ceramah agama, bapak Saring beserta panitia mendatangkan penceramah dari Pagatan, Kusan Hilir yaitu Ust. Khoirudin untuk memberikan mauidlotun khasanah kepada Masyarakat desa Batu Meranti khususnya dan masyarakat desa lain pada umumnya.

09/06/2019 acara tersebut dimulai sekitar jam 08.30, dimulai dengan pembacaan sholawat yaitu dari salah satu grub sholawat desa Batu Meranti yang bernama Hubussunnah dari Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assyafi’iyyah, pesantren yang ada di desa Batu Meranti. Sekitar 09.30 mulai lah acara yang di buka oleh pembawa acara yaitu Khairul Anwar.

Memasuki ceramah agama, penceramah dari Pagatan ini mengawali ceramahnya dengan salam, membaca muqodimah dan memberikan perumpamaan.

“kita bahagia sekali karena Alhamdulillah, nama kita masih disebut oleh orang sesuai dengan nama sejak kita lahir, tapi yakinlah bapak/ibu sekalian tidak selamanya seperti itu. Mungkin ada dianatara kita, namanya masih ada tetapi sebutannya sudah tiada, sehingga dinamakan almarhum/almarhumah. Ini yang kita syukuri karena masih sehat sampai saat ini, kita tidak tahu  nanti atau lusa nama kita akan berganti menjadi almarhum/almarhumah.

Yang kita syukuri, kita masih berpakaian sesuai yang kita inginkan, tetapi yakinlah tidak selamanya seperti ini. Ada saat nya kita tidak bisa memilih sesuai yang kita inginkan. Pakaian kita saat itu hanya 3/5 lembar kain, berupa pocong, seadanya, semua sama baik seorang pejabat, orang kaya/miskin semua sama.

Ini satu hal yang menyadari agar kita mensyukuri hidup kita.

Hal yang kita banggakan lagi, yaitu kita masih bisa berjalan di atas bumi, kesana kemari tapi yakinlah perjalanan kita tidak soperti ini, tidak selamanya di atas bumi tapi di dalam bumi, yang sempit, gelap, sunyi.
Yang harus kita syukuri kita mandi sendiri, sampoan sendiri, akan ada saatnya kita akan di mandikan, di geser kesana kesini.”

Yang intinya itu adalah bahan renungngan bahwa siapa pun kita pasti akan merasakan hal yang sama oleh karena itu perbanyaklah rasa syukur kepada Allah.

Kalau kita bersyukur yakin maka Allah akan menambah yang ada, tapi apabila kita sudah berani melupakan yang ada maka tunggulah siksa Allah.

Begitulah penceramah dari Kusan Hilir itu memberikan perumpamaan.
Beliau pun juga mengatakan dalam ceramahnya “Allah menjadikan waktu itu untuk kita,  bukan kita dijadikan untuk waktu, jadi seharusnya kita yang mengatur waktu, kalau kita menurutkan waktu memang tidak habis. Bagilah waktu itu, itulah untuk kita, kita harus yang menguasai waktu.  Sama dengan harta,  harta itu dijadikan untuk kita,  bukan kita yang dijadikan untuk harta, jadi seharusnya kita yang mengatur harta, jangan harta yang memperbudak kita. Dunia sama, Allah jadikan dunia untuk kita, bukan kita dijadikan untuk dunia, maka kita yang mengatur keduniaan kita.”

Manfaatkan yang ada jangan menunda, sedekahlah kapan saja jangan menunggu kaya, kalau ada sekarang sedekahkanlah. Apa yang bisa kamu lakukan sekarang lakukan jangan menunda nanti. Sekarang, karena kita tidak tahu kapan kita akan berakhir dalam hidup kita.

Kata beliau, kita disini kita bareng-bareng merenung saja.
Kata beliau, ini ada dialog, “Abu Hanifah, Beliau bertemu dengan seorang anak-anak, anak itu main sepatu tetapi sepatunya dari kayu, nah ujar Abu Hanifah,”hati hati kamu, nanti gugur.” Lalu anak itu “gak papa pak, gak papa guru, kalau saya gugur mungkin ke tanah selesai. Justru sampean yang harus hati-hati karena dengan gelarmu sebagai sebagai imam bisa menjadi sombong, jadi kalau gugur orang yang sombong bisa menjadi kafir.””

Ingat apa yang dikatakan nabi sulaiman yang di beri banyak kekayaan, dan title kenabian “semua ini adalah karunia dari Allah, yang mana tujuan Allah beri ini ada dua. Apakah apabila aku diberi ini aku akan bersyukur ataukah sebaliknya.”

Ust. Khoruddin selalu memberikan perumpamaan renungan kepada masyarakat Batu Meranti
“Jangan bangga dengan tempat tidur, karena tempat tidur ya di tanah
Jangan bangga dengan rumah, karena rumah yang haqiqi ya di tanah
Jangan bangga dengan title, dikubur tidak di tanya itu
Jangan bangga dengan wajah, karena ya akhirnya jadi tengkorak
Jangan bangga dengan mobil, karena ujungnya nanti ya pakai keranda / ambulane”
Oleh karena itu jangan tertipu oleh dunia.

“kita 30 hari didik di dalam bulan Ramadhan, di bulan Ramadhan itu cuman latihan bapak ibu, 30 hari cuman latihan. Kalau kita mau meliahat orang yang berhasil di bulan Ramadhan, lihatlah setelah Ramadhan. Pa bila kita lihat bapak ini rajin di masjid, kapan?”waktu bulan Ramadhan” wajar aja, latihan kan, kalau mau lihat lagi sekarang masih ada nggak.  Kita latihan 1 bulan untuk 11 bulan. Jadi panjang, apakah bisa kita pertahankan. Jangan merasa bangga dulu, apakah bisa terus ibadah setelah Ramadhan”

Ini dialog dan pengakuan uang
Namaku uang, bisa juga dipanggil dengan duit, yang terkenal dengan money.
Wajahku biasa-biasa saja, namun aku mampu merombak tatanan dunia, merubah hidup. Karena manusia terlalu mengidolakan ku, banyak orang yang mengubah dirinya, menghianati temannya bahkan menjual dirinya, meninggalkan agama dan imannya demi aku.

Aku tidak bisa membedakan yang mana yang baik yang mana yang buruk, tapi justru manusia menjadikan aku alat pembeda antara baik dan buruk.

Aku bukan iblis, tapi orang sering melakukan kekejian karena aku. Tapi kenapa hamba Allah yang merampok, mencuri karena aku.

Aku bukan orang ketiga, tapi seberapa banyak suami istri cek cok, bahkan cerai karena aku juga.
Duit mengaku seperti itu.

Aku ini bukan Tuhan,  tetapi manusia menyembahku, seperti Tuhan.
Seharusnya aku yang harus melayani manusia tetapi kenapa manusia yang merelakan waktunya habis demi aku. Kasihan manusia itu, seharusnya aku yang melayani manusia, bukan manusia melayani aku.

Aku tidak pernah merelakan waktu untuk manusia, tapi kenapa manusia merelakan waktunya demi aku.

Saran duit : “Jangan terlalu cinta kepadaku, jadikanlah aku jalan menuju kubur,  dengan cara perbanyak bersedekah,  maka yakin berkah kehidupanmu.”

Kesimpulannya adalah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain, sepintar-pintar manusia adalah manusia yang bisa mengajak dijalan Allah, semulya-mulyanya manusia adalah harta yang orang lain bisa ikut menikmati apa yang kita rasakan.

Itulah beberapa kutipan ceramah agama oleh Ust.Khoiruddin halal bi halal di Masjid Al-Hidayah Desa Batu Meranti.

4 komentar untuk "Pengajian Halal Bi Halal di Desa Batu Meranti bersama Ustadz Khoiruddin dari Pagatan-Masjid Al-Hidayah"