Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suka Menulis Ilmiah, Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Antasari ini Meraih Berbagai Prestasi-Ahmad Riyadh Maulidi

Menulis, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai suatu hal yang biasa, bahkan terkadang jenuh. Namun berbeda dengan Ahmad Riyadh Maulidi Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Antasari asal Sampit, Kalimantan Tengah ini justru menjadikan hobi menulisnya untuk ditekuni hingga mampu menghasilkan sederet prestasi.

Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam ini telah mengantongi berbagai prestasi bidang penulisan, khususnya Karya Tulis Ilmiah mulai sejak mahasiswa S1, bahkan ia sudah melanglang buana ke berbagai daerah mengikuti perlombaan atau kegiatan penulisan. Apakah kalian tahu bagaimana tips atau formula agar bisa berprestasi di akademik?Apakah bisa kuliah tapi mengikuti banyak lomba-lomba?Apakah tidak terganggu kuliahnya? Kalian akan mendapatkan jawabannya pada tulisan ini.

Berikut deretan prestasi Ahmad Riyadh Maulidi: 

1. Terbaik I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tk. Jurusan PAI UIN  Antasari Banjarmasin 2018

2. Terbaik 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tk. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari 2018

3. Terbaik II Lomba Karya Tulis Ilmiah Tk. Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin 2018

4. Terbaik II Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2020

5. Terbaik II Lomba Menulis Opini oleh DEMA UIN Antasari Banjarmasin Tahun 2020

6. Lomba Essay Nasional oleh PGSD Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2020

7. Lomba Essay Nasional oleh PGSD Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2020

8. Terbaik II Pemilihan Mahasiswa Teladan UIN Antasari Banjarmasin Tahun 2020

9. Wisudawan Terbaik Program Studi PAI pada Wisuda Sarjana ke-70 dan Wisuda Magister, Doktor ke-40 UIN Antasari Banjarmasin

10. Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) Presenter di IAIN Samarinda 2019

11. The 3rd International Student Conference of Islamic Studies (ISCIS) Presenter di  IAIN Manado 2019

12. The 1st Annual Conference on Islamic Community Service (ASICS) Presenter di UIN Wali Songo Semarang 2020

 dan masih banyak lagi (lihat CV lengkap di sini)

Apa motivasi awal untuk terus berprestasi? Dan lulus cepat?

Motivasi untuk terus berprestasi dan lulus cepat ialah orang tua. Semua dari kita tahu bahwa sampai kapanpun kita tidak akan pernah dapat membalas kebaikan orang tua. Minimal kita harus melakukan usaha-usaha yang dapat membuat orang tua tersenyum. Usaha-usaha yang setidaknya membuat orang tua bangga dan tidak ada rasa penyesalan di dalam dirinya telah melahirkan dan membesarkan kita. Apalagi mahasiswa perantauan yang jauh dari orang tua, tentu nama baik orang tua haruslah dijaga. Salah satunya ialah dengan menorehkan prestasi. 

Selain itu, dari dulu saya sudah berprinsip bahwa “Apa yang kita peroleh hari ini adalah hasil dari usaha dan doa di hari lampau dan apa yang kita peroleh di masa yang akan datang adalah hasil dari usaha dan doa di hari ini”. Sehingga usaha untuk belajar dan berprestasi merupakan upaya persiapan untuk mempersiapkan di masa yang akan datang kelak. Bagaimana diri kita di masa depan, tentu merupakan cerminan diri kita di masa sekarang. Jika di masa sekarang kita sering malas-malasan, maka masa akan datang tidak jauh berbeda dari itu. 

Perihal lulus cepat merupakan imbas dari prestasi tersebut. Dari prestasi yang diraih tentu kita akan banyak belajar tentang kerja keras, rajin, dan sungguh-sungguh. Maka secara tidak langsung sikap-sikap seperti itu akan muncul terlebih lagi dalam masalah lulus yang menjadi tugas utama.

Bagaimana tips agar bisa berprestasi di waktu kuliah?

Ada beberapa tips:

  1. Belajar dengan rajin. Usahakan aktif di kelas dan nilai ujian selalu tinggi. Dari sini biasanya akan dilirik dosen dan dibantu dosen dihubungkan dengan lomba-lomba ilmiah. Sehingga dengan belajar dengan rajin dapat 2 keuntungan, nilai yang tinggi, sekaligus lulus cepat, plus mengikuti lomba-lomba ilmiah.
  2. Jangan terlalu banyak mengisi kegiatan dengan sesuatu yang menghalangi atau di luar kepentingan kuliah dan belajar, seperti hangout yang terlalu sering. Perbanyaklah kegiatan yang dapat menunjang kuliah dan prestasi, seperti membaca buku, mengikuti seminar, menulis, dan lain-lain.
  3. Jangan sembarang menggunakan semboyan “bunga tidak mekar secara bersamaan”. Semboyan ini biasanya disalahartikan dan disalahgunakan oleh kaum pemalas. Mereka menganggap jika diri mereka gagal itu hanyalah takdir seperti perihal bunga. Padahal, semboyan bunga tersebut “hanya ditujukan” untuk orang-orang yang sudah berusaha sekuat tenaga.
  4. Sering bertanya dan berteman dengan orang-orang yang juga memiliki prestasi (pilihlah circle pertemanan yang baik).

Mengapa bisa sibuk dengan lomba tapi tetap lulus cepat? 

Menurut saya, antara lomba dan lulus cepat bukanlah hal yang berlawanan. Kita harus bisa menjadikan lomba sebagai sarana lulus cepat ataupun sebaliknya. Maksudnya adalah  jika ingin lulus cepat dengan diselingi lomba-lomba maka ikutilah lomba-lomba yang membantu anda untuk lulus cepat. Misalnya lomba menulis, sebab dengan lomba ini maka akan melatih kemampuan kita menulis yang nantinya akan dituangkan melalui penulisan skripsi. Maka hal ini akan membantu kita untuk cepat lulus. Boleh saja mengikuti lomba di luar ilmiah, namun utamakan terlebih dahulu prioritas lulus.

Selain itu, seorang mahasiswa harus pandai membagi waktu dan cepat dalam penyelesaian tugas. Kerjakan tugas kuliah terlebih dahulu, baru mengerjakan kepentingan lomba. Jangan sampai terbalik.

Setelah mengerjakan tugas kuliah itu jangan berlama-lama istirahat, karena istirahat yang lama akan membutuhkan energi yang besar untuk mengembalikannya lagi. Cukup setengah hari istirahat langsung lanjut ke tugas lain. Biasanya yang membuat malas ialah terlalu lama beristirahat, bisa sampai 3 hari hingga 1 minggu.

Bagaimana sikap seseorang yang berpendidikan seharusnya walaupun sudah banyak meraih prestasi?

Sikap yang harus ditanamkan ialah sikap tawadhu atau “semakin menunduk”. Orang yang memiliki sikap tawadhu akan terus berprestasi. Mengapa demikian? Dikarenakan ia merasa dirinya masih kurang dan masih dibawah. 

Dari perasaan masih kurang dan masih di bawah itu ia terus belajar dan belajar, sehingga prestasinya pun terus meningkat. Dengan kata lain semakin ia tawadhu, maka semakin banyak pula prestasi yang akan ia raih.

Apa pesan untuk mahasiswa yang sedang berjuang agar bisa berprestasi dan membanggakan sekitarnya juga?

Pesannya ialah harus fokus pada tujuan dan berani melawan rasa malas. Masa muda (masa kuliah) adalah masa perjuangan (bukan masanya beramian). Manfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya. Percayalah, dibalik susahnya melawan rasa malas saat belajar tersebut, maka suatu saat kita akan menemukan manisnya buah dari perjuangan itu.












2 komentar untuk "Suka Menulis Ilmiah, Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Antasari ini Meraih Berbagai Prestasi-Ahmad Riyadh Maulidi"

  1. Masya Allah riyadh . Kawan selokal u kuliah lokal G qurdis . Sukses dan semangat terus teman .

    BalasHapus