Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Teks Ceramah-Cinta, Kebersihan, Orang Tua & Ibu

"Cinta Fitrah Manusia Yang Melalaikan"

Allah menjadikan di dalam kehidupan menusia ada rasa cinta dan rasa benci itu merupakan bumbu-bumbu kehidupan, namun yang namanya cinta adalah fitrah untuk setiap manusia, akan tetapi syari’at Islam datang membawa batasan-batasan dalam hal ini.

Coba bayangkan, ada orang yang jatuh cinta/dilanda cinta sehingga akhirnya ia selalu ingat si dia, setiap melakukan aktivias selalu ingat dengannya, akhirnya ia lupa berdzikir kepada Allah, ia pun banyak lupa untuk senantiasa membaca ayat-ayat Allah bahkan ketika sholat pun bisa jadi tidak khusu’, membaca qur’an pun bisa jadi terkadang menjadi riya' karena ingin di dengar dengan dia, wah pokoknya terlalu ambyar.

Perasaan seperti itu seharusnya tidak dibiarkan dan harus segera di obati karena apabila perasaan seperti itu kita biarkan bisa jadi bisa mengotori hati kita yang bisa menjauhkan kita kepada Allah, lalai dari perintah Allah, menghambat kita mencari ridho Allah.

Kita akhirnya menjadi orang yang mengejar cinta kepada wanita, yang kita pikirkan hanyalah bagaimana cara agar bisa mendekati wanita itu, cara agar wanita itu suka dengan kita, bahkan melalaikan halal dan haramnya.

Memang itulah kisah cinta yang banyak menjadikan manusia lalai , akhirnya mereka dilalaikan oleh syaithan untuk berdzikir kepada Allah, terkadang bisa tidak peduli lagi dengan batasan-batasan Allah, mereka mau berdua-duaan padahal kata Rasulullah

Tidaklah wanita dan laki-laki berdua-duaan dengan tanpa mahram kecuali yang ketiga adalah Syaithan.

Cinta bisa menyiksa hati
Apalagi bila kita cinta kepada seseorang tapi dia tidak mencintai kita, cinta yang bertepuk disebelah tangan. Kata imam Syafi’i ; diantara musibah yang menimpa seorang hamba adalah seseorang yang yang mencintai orang lain tapi orang itu tidak mencintai dirinya, wkwk 

Maka Islam memberikan kita solusi:
Pertama, menikah, nikah adalah solusi yang paling tepat bagi dua orang yang saling  mencintai. Maka dari itu Rasulullah menyuruh kita apabila sudah mampu untuk menikah, maka menikahlah

Kedua, sibukan diri kita dengan mengingat Allah dengan duduk di majlis ta’lim jangan sampai sibukan diri kita untuk mengingat seseorang yang belum pasti. Karena mengingat dia hanya membuat kita sakit hati, maka ingat saja Allah sakit hati akan sembuh dan membuka jalan untuk yang sudah siap menanti. Makanya seorang ulama berkata:mengingat manusia itu penyakit dan mengingat Allah adalah obatnya.
Ketiga, puasa untuk menjaga diri menahan hawa nafsu. 

Nah kan, cinta memang fitrah tapi ingat cinta itu ada batasannya, jangan sampai melalaikan diri kita untuk mencapai tujuan hidup kita.

Tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, mencintai Allah, takut kepada Allah, jadikan cinta kita kepada seseorang yang mana dia bisa membantu kita cinta kepada Allah

Maka dari itu cinta yang melalaikan, cinta yang bisa memutuskan hubungan kita kepada Allah itu adalah cinta yang membawa kesengsaraan atau cinta yang salah
Sekian yang dapat saya sampaikan, akhiran wassalamu’alaikum wr wb


"Kebersihan"

Mari kita ucapkan syukur Alhamdulillah atas kesehatan dan kesempatan yang telah kita dapatkan dari Allah SWT, sehingga bisa berkumpul di mushola ini untuk bertemu berbagi dan mempererat taling silaturrahmi kita semua.

Para saudara sekalian, disini saya akan menjelaskan mengenai “kebersihan”. 
 “Kebersihan adalah sebagian dari iman” barang tentu kita seringkali mendengar kalimat tersebut. Karena hadis tersebutlah yang sering kali kita dapati ketika disekolah-sekolah, pesantren bahkan ditempat umum sering sekali dibuat poster himbauan untuk menjaga kebersihan.

Begitulah Islam, saling mengingatkan dalam kebaikan bukan hanya menyimpan dan melasanakan untuk diri sendiri saja. Islam juga mengajak seluruh umatnya untuk peduli terhadap kebersihan, bukan hanya pada tempat saja namun dalam berbagai hal. Contoh sebelum sholat kita disuruh untuk bersih dari najis, tempat harus bersih, pakaian yang kita kenakanpun harus bersih dan rapi. Mengapa begitu?karena para malaikat senang dengan kebersihan dan sesuatu yang berbau wangi dan setan senang dengan sesuatu yang berbau tidak mengenakan dan tempat yang kotor. Makanya setan lebih suka di WC, tempat sampah, kamar yang berantakan, karena itulah tempat favoritnya.

Selain tempat, pakaian kebersihan diri juga sangat penting, dampak yang kita dapatkan dari menjaga kebersihan bukan hanya untuk orang lain, tetapi akan meluapkan dampak besar dalam diri kita sendiri juga. Bila kebersihan kita selalu hiraukan, penyakit akan hadir karena virus-virus berkembang pada tempat yang kotor dan kondisi tumbuh yang kotor juga. Bila sudah begitu, orang yang tidak menjaga kebersihan tempat dan dirinya maka akan mudah terjangkit penyakit.

Sejatinya, Islam memang menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan. Sebab Allah Swt pun menyukai hamba-Nya yang mensucikan diri, sebagaimana firman-Nya;

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
Semua bisa diartikan bila kita mau mengikuti perintah menjaga kebersihan kita termasuk orang yang menjalankan perintah Allah dan menjalankan perintah Allah merupakan bukti ketakwaan kita, tanda kita iman kepada Nya.



“Pentingnya Berbakti Kepada Orangtua”

Setiap manusia pasti memiliki orangtua, tidak ada satupun manusia yang lahir dimuka bumi tanpa memiliki orangtua, Benar teman-teman? Maka dari itu dalam kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato tentang “Pentingnya berbakti kepada orangtua”

Teman-teman mari kita bersyukur, bergembira, berbakti kepada kedua orangtua kita. Teman-teman pasti mau masuk surga kan? Kalau mau begini caranya: satu satu hormati ibumu, dua-dua hormati bapakmu, tiga-tiga sayangi ibu dan bapakmu. Satu dua tiga jalan masuk surga.

Hadirin dan hadirat yang berbahagia
Teman-teman sebenarnya siapa sih orangtua itu? Ada yang tau?orang tua itu adalah orang yang telah melahirka kita, menjaga kita,membesarkan kita hingga sebesar ini, yang merawat kita, mendidik kita. Betul? Kita tidak akan lahir di dunia ini apabila tidak ada orang tua kita, kita tidak akan bisa sebesar sekarang ini tanpa kedua orang tua kita. Lalu apa yang telah kita siapkan untuk membalas jasa kedua orangtua?apa yang akan kita berikan agar membuat kedua orangtua kita bahagia. 

Dirikanlah Shalat dan keluarkan zakat
Taati Allah dan Rasulnya
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orangtuamu

Dalam rangkaian perintah nomor 3 Allah perinahkan kepada kita bahwasannya kita disuruh untuk bersyukur kepada Allah dan bersyukur kepada kedua orangtua kita. Mengapa harus bersyukur kepada kedua orangtua?karena di sinilah perintahkan agar berbakti kepada kedua orangtua kita, membalas jasa dan pengorbanan kedua orangtua kita yang telah membimbing dan mengajari apa-apa yang awalnya tidak kita ketahui dan kini kita pahami. Orangtua bukan hanya ayah dan ibu kita namun juga guru dan ustadz yang telah mengajari kita islam, iman, dan pelajaran lainnya sehingga kita bisa menggapai impian kita, menggapai mimpi kita dan bisa berbakti kepada kedua orangtua kita. 

Selain berbakti kepada kedua orangtua kita, hendaknya kita mendoakan mereka dengan doa-doa yang baik dan tidak membantah perintahnya (kebaikan). Dengan doa “Allahumaghfirli dzunubi waliwalidayya warhamhuma kamaarobbayani Shoghiraa” yang artinya “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku diwaktu kecil.”

Bisa jadi kesuksesan hari ini adalah doa dari kedua orangtua kita, karena doa yang ijabah salah satunya adalah doa dari ibu. Jadi jangan pernah melupakan beliau dalam perjalanan hidupmu, jadikan mereka di nomor satu dari segala gemerlabnya dunia.

Karena merekalah kita ada sampai sekarang, dan sehat, bisa membedakan yang baik dan buruk.

Ya Allah, jaga ibu dan ayahku, lacarkan segala urusannya dan berkahkan segala kehidupannya. Aamii



“IBU”

Alhamdulillah kita telah diberi kesempatan bertemu dan saling berbagi ilmu di tempat yang indah ini. Alhamdulillah kita telah diberi kesehatan, iman dan Islam sehingga bisa bertemu bersama dan menikmati indahnya Islam bersama.
Hadirin yang berbahagia

Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai “Ibu”. Allah telah berfirman dalam surah Al-Isra’ yang berbunyi seperti ini “Dan Tuhan mu  telah menerima agar kamu jangan menyembah selain Dia dan membawalah baik untuk ibu-bapak”.

“Jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya sampai di lanjutkan dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali mengatakan ‘ah’ dan janganlah melibatkan masing-masing dan ucapkan terimakasih kepada seluruh perkataan baik”

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwasannya kita diwajibkan berbakti kepada kedua orang tua, berprilaku baik kepada keduanya, sampai-sampai kita dilarang berkata “AH” dihadapan kedua orang tua. Berkata “ah” saja tidak boleh apalagi menjawab perkataan mereka dengan nada tinggi dan tidak sopan. Semoga kita dihindarkan dari prilaku tidak terpuji tersebut

Ibu adalah perempuan yang hatinya lembut dan membutuhkan kasih sayang, maka jagalah hatinya, jangan kau hancurkan dengan kerasnya kata-kata, kau lumpuhkan dengan pukulan tak berakhlak, sungguh Ibu sangat membutuhkan perlindunganmu.
Ibu yang telah banyak berkorban untuk kehidupan kita, apa yang sudah kita siapkan untuk membalas semua jasa itu?...beliau bersusah-susah menggendong kita di dalam perut hingga sembilan bulan, menerima kita hingga bersusah payah menahan rasa sakit yang amat berat dan luar biasa saat melahirkan, bahwasannya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bln pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari. Di tambah 2 tahun menyusui anaknya, jadi 30 bulan. Malu bila kita hanya berterimakasih kepadanya dan segala hal yang bisa kita lakukan.
Rasulullah bersabda diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:    
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟
قَالَ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ 
“’An Abi Hurairah radiyallahu ‘anhu qala, ja-a rajulun ila Rasulillahi SAW,  faqala Ya Rasuمullah: man ahaqqu-nasi bihusni shahabatiy? Qala ummuka. Qala tsumma man? Qala tsumma ummuka. Qala tsumma man? Qala tsumma ummuka. Qala tsumma man? qala tsumma abuka,”.

Yang artinya: “Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”

Begitu istimewanya seorang ibu hingga Rasulullah menyebut namanya 3x dibanding ayah

Pada zaman Rasulullah, ada sebuah kisah teladan datang dari seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni, bentuk teladan seorang anak kepada ibunya. Pemuda yang selalu menuruti apa perintah ibu dan tak satupun perintah yang dibantahnya. hingga suatu saat ibunya ingin menunaikan ibadah Hajji, Uwais menggendong ibunya dari Yaman sampai ke Makkah. sungguh luar biasa bentuk ketaatan Uwais terhadap ibunya. baca kisah Uwais Al-Qarni

Tiada gading yang tak retak, kesalahan datang dari diri saya sendiri dan kesempurnaan hanya milik Allah. Ihdinassyiratal mustaqim. Wassalamu’alaikum 

6 komentar untuk "Kumpulan Teks Ceramah-Cinta, Kebersihan, Orang Tua & Ibu"