Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Pemimpin yang adil-Umar bin Abdul Aziz

Selamat Datang di Blog Ardiyan Fikrianoor
  Saya mendapatkan cerita ini ketika saya sedang mengaji bersama Kyai saya di pesantren yang tempatnya ada di desa Batu Meranti. Kisah ini menceritakan tentang seorang pemimpin yang sangat adil, semoga Allah membalas jasa beliau yaitu Umar bin Abdul Aziz.
      Beliau sungguh mulia dan hebat, manakala pemimpin memanfaatkan kemewahan untuk hidupnya pada kala itu, beda hal dengan Umar yang melaksanakan sesuai tugas yang di amanahkan padanya
      Suatu malam, Umar bin Abdul Aziz terlihat sibuk merampungkan sejumlah tugas di ruang kerja istananya. Tak di sangka, putranya masuk ruangan dan hendak membericarakan sesuatu.

    Umar bin Abdul Aziz langsung bertanya kepada anaknya ”Untuk urusan apa putraku datang ke sini: urusan negarakah atau keluargakah?” tanya Umar. ”Urusan keluarga, ayahanda,” jawab si anak.

    Tanpa di sangka tiba-tiba Umar mematikan lampu penerang di atas mejanya. Seketika suasana menjadi gelap. ”Kenapa ayah memadamkan lampu itu?” tanya putranya merasa heran. ”Putraku, lampu yang sedang ayah pakai bekerja ini milik negara. Minyak yang digunakan juga dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan kita bahas adalah urusan keluarga,” jelas Umar.

    Umar kemudian meminta pembantunya mengambil lampu dari ruang dalam. "Nah, sekarang lampu yang kita nyalakan ini adalah milik keluarga kita. Minyaknya pun dibeli dengan uang kita sendiri. Silakan putraku memulai pembicaraan dengan ayah." Begitulah perangai pejabat sejati. Ternyata, puncak kejayaan di berbagai bidang tak lantas membuat Umar bin Abdul Aziz terperdaya. Meski prestasinya banyak dipuji, pemimpin berjuluk ”khalifah kelima” ini tetap bersahaja, amanah, dan sangat hati-hati mengelola aset negara.

Berikan kami pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan

Posting Komentar untuk "Kisah Pemimpin yang adil-Umar bin Abdul Aziz"