Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ceramah tentang-husnudzon

Selamat Datang di Blog Ardiyan Fikrianoor

Assalamualaikum Wr.Wb. Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat serta ridhonya. Serta kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW.


Teman-teman kita semua tahu bahwa bahwa prasangka baik itu merupakan sifat penting yang harus dimiliki setiap manusia. Tetapi, apakah prasangka baik itu ? Prasangka baik atau husnuzan adalah sikap netral dan cara pandang yang membuatnya melihat sesuatu secara positif. Lawan dari husnuzan yakni suudzan yang berarti berburuk sangka.



Di jelaskan dalam Al-Qur’an, yang artinya :


 “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”


Dalam Q.S. Al Hujurat ayat 12 di atas, terdapat pesan kita harus menghindari prasangka. Karena sebagian prasangka itu dosa. Dan kita harus menghindari 3 hal, yaitu :


1. prasangka


2. mencari kesalahan orang lain


3. menggunjing



seperti kisah seorang wali yang sedang jalan-jalan di dekat pantai, beliau melihat seorang laki-laki sedang berdua'an dengan prempuan, yang mana laki-laki dan perempuan tersebut di kelilingi dengan botol-botol gaduk,(minuman keras yang memabukan). dalam hati wali ini terbesik kalimat "wah itu seorang laki-laki berduaan dengan prempuan, tidak punya malu, di sekelilingnya banyak botol minuman keras lagi". tak lama kemudian di lautan ada orang minta tolong, ternyata ada 3 orang yang sedang tenggelam terbawa arus. serontak laki-laki yang di kira melakukan maksiat oleh wali tersebut lari menyelamatkan orang tenggelam yang teriak minta tolong, namun laki-laki ini hanya menyelamatkan 2 orang saja. tiba-tiba wali tersebut datang menemui laki-laki tersebut, dan berkata : "kamu gimana sih, kok cuman menyelamatkan 2 orang saja, itu yang satu meninggal terbawa arus" lalu seorang laki-laki ini berkata :"wahai bapak,saya sengaja hanya menyelamatkan 2 orang saja, yang 1 harus nya bapak yang menyelamatkan, daripada bapak membicarakan saya di sana tadi lebih baik bapak tadi lari membantu saya menyelamatkan orang yang tenggelam tadi."


si wali ini langsung diam, dan merasa malu. kata wali :'' lalu tadi apa yang kamu lakukan bersama perempuan itu?..." kata si laki-laki ini,"dia ibuku pak, sudah lama aku tidak bertemu, tak sengaja aku bertemu di dekat pantai dan langsung ku peluk ibu ku." subhanallah. si wali bertanya lagi "itu di sekeliling kalian kok banyak botol minuman keras?.... di jawab oleh laki-laki tersebut"ya nggk tau, pas kami datang botol itu sudah ada di situ" Ya Allah.... ternyata seorang laki-laki itu juga seorang wali.



jadi janganlah melihat seseorang dari penampilan dan apa yang ia kerjakan.



Namun, apabila kita sudah terlanjur melakukan, maka bertaqwalah dan bertaubatlah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.


Taubat yang dimaksud disini adalah taubat nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh. Dengan merenung dan menyesali, berhenti melakukan, lalu mengganti dengan perbuatan yang baik.


Hikmah dari husnudhon antara lain :


1. Kehidupan rohani yang tentram, tenang, tanpa dibayangi rasa takut, was-was


2. Semua takdir dianggap baik


3. Rendah hati dan selalu evaluasi diri serta menahan diri untuk memberikan reaksi terhadap masalah yang timbul dan terjadi.



hal tersebut dapat diwujudkan dengan :


1. Bersyukur


2. Introspeksi diri


3. Ikhlas


4. Ingat Allah



Teman-teman, secara garis besar husnuzan dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu husnuzan kepada Allah SWT. ,husnuzan kepada diri sendiri, dan husnuzan pada sesama manusia. Husnuzan pada Allah dapat kita tunjukkan dengan sifat tawakkal, sabar, dan ikhlas dalam menjalani hidup. Husnudzan pada diri sendiri dapat kita tunjukkan dengan sikap percaya diri dan optimis serta inisiatif. Sedangkan husnuzan pada sesama manusia dapat kita tunjukkan dengan cara senang, berpikir positif dan sikap hormat-menghormati.



Teman-teman semua, oleh sebab itulah kita harus menjauhi sifat berburuk sangka terhadap siapapun. Karena dengan kita selalu berprasangka baik terhadap siapapun kita dapat memperoleh hikmah serta manfaatnya, antara lain :


Sekian….


Wassalamualaikum Wr.Wb



1 komentar untuk "ceramah tentang-husnudzon"