Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbagi Kajian Ramadhan #9: Buka Puasa Dijadikan Ajang Balas Dendam: Perilaku Negatif yang Harus Dihindari

Bunyi sirine masjid dan azan dikumandangkan pertanda buka puasa telah tiba, inilah saat yang paling ditunggu-tunggu umat Muslim. Berbuka puasa memang suatu keharusan untuk mengakhiri puasa di hari yang bersangkutan. Rasulullah juga mengajarkan sunnah hukumnya untuk menyegerakan berbuka jika waktu magrib telah tiba. Beliau mencontohkan berbuka dengan sederhana sekali, hanya 3 biji korma dan segelas air. Disunatkan pula dengan makanan yang manis-manis saat berbuka. Tidak dianjurkan makan berbuka yang berlebihan.

Rasulullah tidak pernah mengajarkan berbuka puasa dengan berlebihan-lebihan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, buka puasa mulai disalahartikan sebagai ajang balas dendam terhadap rasa lapar dan haus. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang berlebihan dalam makan dan minum saat berbuka puasa.

Dampak Negatif yang di dapat bila "Buka Puasa Jadi Ajang Balas Dendam":

1. Gangguan pencernaan: Makan dan minum berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, diare, dan sembelit.

2. Penambahan berat badan: Konsumsi makanan dan minuman yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat.

3. Meningkatkan risiko penyakit: Makan dan minum berlebihan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

4. Melalaikan esensi puasa: Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang melatih kesabaran, disiplin, dan meningkatkan ketakwaan. Mengjadikan buka puasa sebagai ajang balas dendam justru memalaskan esensi puasa itu sendiri.

Posting Komentar untuk "Berbagi Kajian Ramadhan #9: Buka Puasa Dijadikan Ajang Balas Dendam: Perilaku Negatif yang Harus Dihindari"