Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Guru-Guru Sekolah di Bahaur, Kalimantan Tengah Harus Sebrangi Sungai Gunakan Klotok untuk Mengajar

Khairansyah pemuda lahiran 2000 asal pelosok Kalimantan Tengah yakni di Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau. Memulai pendidikan di tanah kelahiran kemudian mengampu dunia perkuliahan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin dan kembali lagi ke tempat asal untuk mengabdikan dirinya. Kini Khairansyah diberi kepercayaan menjadi guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri 3 Kahayan Kuala

Guru-Guru di SMA Negeri 3 Kahayan Kuala setiap harinya harus menyebrang sungai Kahayan menggunakan klotok yang menghabiskan waktu pelayaran kurang lebih 30 menit. "Akses yang paling efesien di sana menurut kami menggunakan klotok. Kalau menggunakan very penyebrangan itu waktu lebih lama dan memakan biaya yang lebih besar. Anak-anak di sana ada juga yang menggunakan klotok yang di desa tetangga"ujar Khairansyah

"Klotok itu adalah hibah dari Bank Indonesia kepada pihak sekolah sebagai sarana transportasi untuk guru, karena seluruh guru ada di sebrang. Kalau kendala mungkin mesin klotok dan cuaca karena kami menyebrang dengan jarak yang jauh "tambah Khairansyah

Realitanya, sebagian besar dari kita justru diberikan kemudahan dalam mengakses pendidikan, namun ternyata masih ada kisah perjuangan teman-teman dalam memperjuangkan pendidikan harus menyebrang sungai setiap harinya

@khairansyah

"Hal inilah kemudian yang membuat kami terus bersemangat, dan ini juga adalah tugas yang mulia sebagai seorang pendidik, dimana kita adalah perpanjangan tangan dari amanat konstitusi untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekarang kita juga sudah memasuki era teknologi, sehingga kita harus bisa memberikan pemahaman yang baik untuk anak-anak dalam menggunakan teknologi dan pendidikan lainya agar tidak mengalami ketertinggalan"ujar Khairansyah

"Harapannya, semoga kita dan guru guru di seluruh Indonesia bisa terus menebar manfaat dan mengembangkan pendidikan khususnya di daerah pelosok desa. Kita harus lebih bersyukur dengan pekerjaan yang diberikan kepada kita, banyak orang orang di luar sana dengan pekerjaan yang tantangannya lebih besar daripada kita. semangat "Tut Wuri Handayani" harus terus berada di dalam jiwa dan raga kita para pendidik untuk menebar sebanyak banyaknya manfaat bagi mereka yang akan menjadi generasi penerus bangsa"Harap Khairansyah

Maju terus pendidikan Indonesia

@sman3kahayankuala


Posting Komentar untuk "Guru-Guru Sekolah di Bahaur, Kalimantan Tengah Harus Sebrangi Sungai Gunakan Klotok untuk Mengajar"