Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sedikit Cerita Pengalaman Mengikuti OASE (Olimpiade Agama, Sains dan Riset) di UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2021

Mau sedikit cerita pengalaman mengikuti Olimpiade Agama, Sains dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) tahun 2021 di UIN Ar-Raniry Banda Aceh 25-27 November 2021. Guys, mungkin ini bakal sedikit alay karena di dalam cerita nanti banyak drama dan hal tidak terduga yang ngga pernah terfikirkan.

Cerita ini bermula dari ajakan oleh salah satu teman waktu di kegiatan BUAF tahun 2021 di Pontianak yaitu kak Roja’. Dia mengajak buat ikut daftar jadi peserta salah satu cabang lomba di OASE yaitu desain arsitektur islami. Agak ngeri sih dengernya tapi pada saat itu berfikir peluang dan pengalaman jadi terima ajakan dan Kak Roja’ mengajak orang lain karena syarat mengikuti lomba desain arsitektur islami ini harus tim dan satu tim ada 3 orang. Kemudian dapatlah Kak Mukhalafatun, ya bisa kita panggil kak Fatun dari jurusan Pendidikan Matematika FTK 2018. Oiya, Kak Roja' jurusan Pendidikan Bahasa Arab FTK 2018 dan aku sendiri jurusan Pendidikan Agama Islam FTK 2019.

Sebelum kita lanjut, kayanya perlu aku jelasin sedikit tentang OASE kali ya...

Jadi dikutip dari akun resmi OASE (https://oase.ar-raniry.ac.id/). “Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam menyelenggarakan kompetisi mahasiswa bidang akademik, yang diberi nama Olimpiade Agama, Sains dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI).”

OASE merupakan bentuk transformasi dari kegiatan yang semula bernama Pekan ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) yang kemudian dikembangkan menjadi dua even, yaitu OASE dan Pekan Seni Olahraga Nasional (PESONA). OASE I PTKI se-Indonesia Tahun 2021 dilaksanakan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Melalui kegiatan OASE diharapkan dapat mengukur capaian pembelajaran dan kualitas mahasiswa PTKI. 

Kalau kalian mengikuti informasi terbaru di UIN Antasari Banjarmasin, seleksi PESONA akan dilaksanakan di UIN Antasari Banjarmasin, yang mana akan mewakili UIN Antasari PESONA di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Berikut info pendaftaran di UIN Antasari Banjarmasin:

Oghey, kita lanjutkan…

Kami sepakat mendaftarkan diri pada seleksi tingkat Universitas di UIN Antasari Banjarmasin yak karena kami kuliah di UIN Antasari Banjarmasin jadi seleksinya di UIN Antasari. (maaf memang sedikit gaje). Sepulang dari Pontianak silih beberapa hari langsung daftar dan mengumpulkan persyaratan, memang ga ribet sebenarnya cuman mengumpulkan biodata, KTM, prestasi yang pernah di raih. Tapi, yang bikin kami terkendala adalah dua teman tim saya sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang pasti bukan di Desa Penari ya, tapi di desa di Kalimantan Selatan. Pada saat itu sinyal mereka agak susah guys, ngga agak lagi sih tapi bisa dikatakan memang susah sinyal. Jadi aku yang berdomisili di Banjarmasin mengumpulkan semua persyaratan jadi 1 dan mengumpulkan ke narahubung seleksi OASE di UIN Antasari Banjarmasin.

Singkat cerita, dari panitia meminta desain 2D agar dikumpulkan. Sat set sat set, Kak Roja’ mengajak diskusi dan munculah ide dari kak Roja’ membuat Masjid Rahmatalil’alamin, yaitu masjid yang memiliki banyak manfaat untuk masyarakat karena di dalamnya tidak hanya masjid saja tetapi terdapat tempat istirahat bagi musafir, tempat pembayaran zakat, bahkan masjid dilengkapi dengan berbagai macam teknologi.

Setelah itu kami buatlah desainnya, Kak Roja’ mengintruksikan dari tempat KKN dan aku yang posisinya di Banjarmasin mendesain gambar 2D nya. Penuh perjuangan dan menguji kesabaran, karena susah sinyal jadi menunggu gambar dari kak Roja’ sempet tuh aku masak mie instan dulu. Yaah Kak Roja’ kirim gambar, aku desain di apk desain, setelah jadi dengan arahan aku kirim, Kak Roja’ koreksi terus revisi, perbaiki, revisi, perbaiki sampai akhirnya dapat hasilnya. Gambar 2D itu kami kirim dan alhamdulillah diterima.

Sampai pengumuman diterima mewakili UIN Antasari dalam tahap seleksi se Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) kami bertiga belum pernah ketemu secara langsung. Hanya hay sapa aja gitu di grup. Ya gimana ketemu, dua kakak-kakak hebat sedang KKN dan harus menunggu mereka pulang dulu. Sampai akhirnya mereka selesai KKN, dan kemudian kami selesaikan projeknya sesuai persyaratan panitia.

Ada cerita kocak guys, yah selesai kami buat nih desain Masjid dalam bentuk Poster dan Video untuk seleksi online se PTKI kan harus di kumpul melalui website jam 23.59. Karena kami tim SKK (Sistem Kebut Kilat), jadi kami buru-buru dikejar waktu deadline pengumpulan filenya. Sekitar jam 23.50 WITA kami baru mengumpul dengan penuh kecemasan karena takut ngga sempet ngumpul yang bener-bener kringetan dan bingung gitu. Kemudian pas lihat pengumuman ternyata eh ternyata deadline pengumpulan itu jam 23.59 WIB yang artinya sebenarnya waktu kami masih ada 1 jam. Ketawa ketiwilah kami pada saat itu

Waktu yang kami tunggu akhirnya tiba, yakni pengumuman. Hal yang tak diduga-duga ucap syukur alhamdulillah kami masuk 10 besar dan mewakili UIN Antasari Banjarmasin, dan harus hadir untuk mempresentasikan karya kami di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Seneng dicampur bangga mendengar kabar baik itu. Selanjutnya kami menyiapkan tambahan kelengkapan lomba di Final yaitu PPT untuk presentasi, produk dan untuk pameran produk di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Dengan waktu sesingkat-singkatnya kami selesaikan, dan banyak hal yang terjadi dalam proses pembuatan, sampai begadang berhari-hari, ketemuan, bagi tugas, berkali-kali revisi dan akhirnya tumbang eh akhirnya selesai ya guys ya (ygy) maksudnya. Tapi ya bener juga ada salah satu dari kami ada yang sakit karena tidak sanggup wkwk yaitu aku sendiri. Dengan penuh keyakinan dan meminta izin serta ridha ke orangtua alhamdulillah walaupun dalam keadaan sakit tetap diizinkan terbang ke Banda Aceh.

Weeeeng, singkat cerita kami sampai di Aceh. Dalam keadaan sakit eh ternyata tambah parah, hari pertama kedatangan belum ada kegiatan dan hari kedua mulailah presentasi hasil karya ke dewan juri yang dimana saya terbaring di kamar sendirian. Untung ygy yang presentasi cukup 1 orang yaitu Kak Roja’, dan Kak Fatun membantu menggerakan PPT presentasinya. Selesai presentasi masih ada sesi pameran ya di sini seenggaknya aku masih bisa gabung. Setelah itu ke rumah sakit alhamdulillah akunya membaik.

Yaah sedih sih ada, seneng ada juga. Intinya makasih banyak ke Kak Roja’, Kak Fatun udah ngerawat aku udah kaya kakak aku sendiri kalian nih wkwk. Ngga lupa juga sama Bapak Fajri sudah jadi Pembina kami selama proses lomba di awal hingga selesai.

Cukup itu aja guys ya, wk selesai lomba kami jalan-jalan, bagian ini ngga perlu diceritakan hhe. Yang pasti ada pendamping dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang mendampingi juga menyambut kami berempat, yaitu Kak Fadhillla Hidayana. Dia ini baik banget, ramah, dan kerenlah pokoknya, em ya sekali lagi makasih banyak kak Dhilla.




5 komentar untuk "Sedikit Cerita Pengalaman Mengikuti OASE (Olimpiade Agama, Sains dan Riset) di UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2021"