Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cinta Dalam Diam & Menyampaikan Dengan Sopan

Cinta dalam diam, diam-diam cinta tiba-tiba lamaran.
Semua percaya Allah menciptakan semua makhluk dengan berpasang-pasangan, langit dengan bumi, hitam dengan putih, malam dengan siang, semua ada pasangannya begitu juga laki-laki dan perempuan. Cara Allah mempersatukan kedua insan adalah dengan menaruh rasa di dalam hati keduanya sehingga badai pun tak mampu memisahkan, gempa tak mampu menghancurkan dan es pun tak dapat membekukan rasa cinta dari keduanya karena begitu kuatnya Allah menyatukan dua hati yang berbeda dengan satu tujuan yaitu bersama.

Karena manusia memiliki sifat yang berbeda-beda dan berbagai cara unik untuk menyampaikan cintanya, makanya ada istilah “Cinta Dalam Diam” yaitu seseorang yang sedang merasakan jatuh cinta namun malu mengungkapkan kepada sang pujaan hatinya, mendoakan disetiap lembar sajadah di shalat wajibnya, pengaduan rasa kepada Rabb-Nya memohon agar dia yang diharapkan memiliki rasa yang sama. 

Dalam Islam Allah telah mengatur hubungan laki-laki dengan perempuan, apabila keduanya belum muhrim maka berdua-dua’an ditempat yang sepi(ikhtilat) dilarang untuk keduanya, karena itu bisa menimbulkan fitnah dimasyarakat sekitar. dalam Al-Qur'an Allah telah berfirman yang artinya:

“Dan Janganlah Kalian Mendekati Zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra [17]: 32)
Mendekati saja tidak boleh apalagi sampai menjalaninya

Kembali kepada seorang yang sedang mencintai dalam diam tadi, karena Allah telah mengatur cara berhubungan, melarang berdua-duaan tanpa hubungan yang sah maka jalan satu-satunya adalah mengesahkan hubungan dengan cara menikah. Di sanalah sang laki-laki kan mempertaggungjawabkan rasa cintanya, setelah diam-diam memendam rasa cinta ia harus mengungkapkan dengan sopan dihadapan saksi dan kedua orangtuanya. Karena harus hati-hati bila bermain masalah hati, apalagi hati wanita, seorang laki-laki bertanggungjawab menjaganya bukan menyakiti dengan ungkapan janji-janji atau harapan manis yang berujung menyakiti.

Jatuh cinta > Berdoa > bekerja keras memperbaiki diri>beranikan diri menyampaikan dengan sopan

Seperti rasa cinta Syaidina Ali kepada Syaidah Fatimah Az-Zahrah, perjuangan Syaidina Ali yang selalu berdoa kepada Allah SWT, bekerja keras dan menyerahkan semua keinginannya. Setelah mereka berdua bersama, Fatimah Azzahrah mengatakan bahwasannya ia memiliki rasa yang sama kepada Syaidina Ali Bin Abi Thalib. Dasyatnya cinta keduanya iblis pun tidak mengetahui karena begitu rahasianya rasa cintanya dan hanya Allah yang mengetahuinya.

Begitulah cara jatuh cinta dalam Islam, semua di atur dengan sedemikian rupa karena untuk menjaga agar tidak bebas, bila semua bebas tanpa aturan nanti bisa bablas dan tanpa kendali dan akhirnya akan rusak. 


”Ya Allah dekatkan aku dengan orang yang bisa mendekatkan diriku pada Mu”

Posting Komentar untuk "Cinta Dalam Diam & Menyampaikan Dengan Sopan"