Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bicara soal Corona Covid-19, Apa Kata Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin?

Selamat Datang di Blog Ardiyan Fikrianoor
Mahasiswa berbicara, Masuknya virus Corona atau covid-19 yang saat ini telah menginfeksi puluhan warga Indonesia sehingga membuat sebagian masyarakat khawatir terhadap virus berbahaya ini apabila menyebar luas di Indonesia.

Tidak mengherankan setelah pemerintah mengumumkan bahawasannya Indonesia positif virus corona covid-19, mereka berbondong-bondong membeli masker hingga stok di toko-toko kehabisan. Bahkan banyak warga yang membeli bahan makanan pokok untuk stok di rumah sehingga tidak mondar-mandir membeli bahan makanan pokok lagi. 

Tak hanya itu, sekolah dasar, menengah pertama hingga perguruan tinggi oleh Bapak Mentri Pendidikan proses pembelajaran secara langsung diliburkan dan diganti menjadi secara online. Mulai senin kemarin sekolahan hingga perguruan tinggi mulai sepi. Terkhusus di perguruan tinggi Universitas Islam Negri Antasari Banjarmasin sejak ada edaran surat keputusan dari Rektor mengenai libur 14 hari. Untung saja perpustakaan masih menerima peminjaman dan pengembalian buku walaupun tidak diperkenankan untuk berdiam lama di dalam perpustakaan. 

Tapi sebenarnya, bagaimana sih pandangan mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin mengenai fenomena Corona Covid-19? 

Takut?Was-was? 

“Kadang was-was, kadang biasa-biasa saja. Pasalnya walaupun saya khawatir, tapi saat ada kewajiban saya tidak pernah memikirkan soal Corona yang mewabah. Namun, saya tetap melaksanakan himbauan dari pihak pemerintah untuk selalu melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Mengurangi keluar rumah. Karna setahu ulun sampai saat ini  untuk wilayah Kalsel belum ada yang positif terjangkit covid-19.”  Ujar Arbani anggota Komunitas Menulis Alqolam Cabang Banjarmasin.(18/03)

“Ya takut tuh pasti, jadi kita harus hati-hati ai han...tapi jua gara-gara virus corona nih kita lalai, maksudnya tuh kaya laki-laki untuk menghindari corona jadi tidak pernah ke Masjid, tetap aja hn kita tuh menjalani akan tapi tetap hati-hati ai jua. Bujur aja suatu penyakit tuh sudah ada catatan Allah bahwa inya jar yang kena misalnya tapi kita tidak salah untuk menghindari” ungkap Munawwaratu Shalehah Mahasiswa jurusan PAI 2019.

Dan begini jawaban M. Ahsanul Fikri ketua umum Forum Muda FTK “Kalo dari ana was was, dan jangan lupa jaga kesehatan. jangan sampai kita takut karena corona, takut lah dengan Allah tuhan kita yang sedang menguji kita, dan apabila kita berhasil menjalani ujian ini mudah-mudahan Allah akan mengangkat derajat kita, Amiin amiin ya Robbal A'lamin.” Itulah jawaban Ahsanul disertai doa, Aamiin.

Bagaimana soal diliburkan perkuliahan tatap muka dan diganti dengan perkuliahan online?

“Walaupun di kalsel negatif covid-19, menurut saya kebijakan perkuliahan dialihkan ke sistem daring(secara online). Hal ini merupakan salah satu langkah kongkrit pencegahan penyebaran covid-19.  Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Tambah  Arbani soal fnomna Corona Covid-19.

Muhammad Aulia Rahman Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika bersuara, “Sudah langkah baik,  artinya kampus sdh memberikan salah satu langkah pencegahan untuk penyebaran wabah virus Corona”

Khairunnisa salah satu Mahasiswi PAI menjawab dengan jawaban serupa, “Kalo menurut aku lah. Ini langkah pencegahan. Soalnya kan kita kada tahu seberapa cepat virus ini menyebar. Negara lain pun awalnya mendengar intruksi supaya mengurangi aktivitas diluar, sebagian warga merasa biasa aja, bahkan mengabaikan intruksi itu, tapi ternyata penyebaran virus meluas. Memang pang, rasa kurang efektif kuliah online. Tpi itu demi kebaikan ribuan orang juga”.

Sementara Nana dari Ekonomi Syari’ah ,”Mun dari hati, aku senang libur keini nih. Tapi mun masalah ke efektifan belajar kayanya kurang efektif pang, yang pertama kada semuanya bisa download aplikasi yang disuruh tuh,kedua masalah jaringan,ketiga kalo nya diskusi dengan cara online kada kawa menangkap dengan baik pembahasan jadi materi itu ya keitu aja,bertanya tu sekedar memenuhi kewajiban haja” ujar Nana sambil melontarkan kritik soal kuliah online.

 “Tapi libur ini setidaknya mengurangi bertemu orang-orang yang kita kada tau inya kena covid19 atau kada,setidaknya antisipasi,tapi yang kulihat mahasiswa/i  aja pang yg libur,dosennya kda, itu sama ja pang, dosen kan manusia jua,wkk” Tambahnya sambil menyinggung dosen.

Tambahan dari salah satu dosen Fakultas Tarbiyah & Keguruan Ibu Nurtiara,"daring atau kuliah online adalah salah satu solusi pembelajaran dalam kondisi sekarang ini karena dengan ini akan mengurangi persebaran covid-19 yang sedang melanda negri ini.  Makanya pak Rektor mengambil langkah ini, yang mana seefektif mungkin dan yang terbaik untuk para mahasiswa. meskipun dengan kekurangan juga kelebihannya masing-masing. ya walaupun ada yang mengatakan tidak efektif tapi kondisi saat ini tidak bisa di samakan dengan kondisinya dengan yang aman-aman saja."

Dan bagaimana harapan dan saran anda mengenai fenomena Corona Covid-19 ini?

Neng rahmah Nurfadilah A. mahasiswi PAI angkatan 2018 “Harapan ulun sih,  semoga dunia kembali membaik, dengan do'anya jutaan ummat, dengan ikhtiarnyaa jutaan masyarakat dengan kerja kerasnya pemerintah dan tenaga medis. Memang corona ini jangan dianggap sepele bangt , semoga Indonesia tidak seperti China. Yang dalam waktu 2 bulan saja sudah mencapai 4.000 orang terkena virus corona pun dengan usaha dari China yang me lockdown atau mengunci area semua area benar-benar ga boleh ada yang keluar, dan alhasil China sedikit membaik, pasien ada yang diperbolehkan pulang, tapi itu benar-benar harus ada pengawasan dari pemerintah, baik dari jaminan ekonomi dan lain sebagainya.”

“Untuk mahasiswa UIN khususnya. Untuk menyikapi covid-19, kita sebagai orang Islam harus memperkuat iman, pikiran harus positif, dan yang terpenting jaga kesehatan dan kebersihan.dengan cara cuci tangan, makan yang bersih dan bergizi dan jangan lupa minum air putih yang banyak. Pada saat ini kan untuk UIN juga di liburkan dalam beraktivitas saya secara pribadi sangat setuju dengan pihak atasan yang memutuskan hal tersebut karena tersebut dapat menetralisir dan mensterilkan keadaan, dan untuk hal ini, jangan di sia-siakan. Kenapa pikiran positif sangat penting, karena pikiran mendukung 28% dari setiap kejadian.” Ujar Saidatul Jannah Ketua Umum HMJ PAI periode 2020-2021.

Terakhir saya menambahkan,”Semoga semua mengikuti arahan dari pemerintah, karena himbauan ini salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran Corona Covid-19 di Indonesia. Dengan menjaga kesehatan dan pergaulan dan tak lupa selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT.”

Bagaimana pendapat kalian?

Bagaimana Pendapat teman-teman?tulis di kolom komentar

6 komentar untuk "Bicara soal Corona Covid-19, Apa Kata Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin?"